Bagaimana Mulai Bisnis Tanpa Ribet Meski Modal Menulis?

B

Sebelum menemukan kalimat ini dalam buku Crushing It, kusudah melakukannya sejak 2015. Dan ini bisa kamu lakukan juga sekarang.

“wah, apa itu kalimatnya, Kadika?”

Gary Vee mengatakan, “untuk mengubah personal brand Anda menjadi bisnis dengan menggunakan social media untuk memasarkannya, ada dua pilar yang perlu disiapkan: produk dan konten.”

Kalau dipikir-pikir ada benarnya juga, setiap hari ngonten, terus nggak ada penawaran—cara mengubah produk menjadi profit—ya , mau dapatin profit dari mana?

“Tapi, kak, kan bisa dapetin paid promote? atau endorse?”

Ya, ini konteksnya mulai bisnis, yang kelak bisa ada sistemnya. Hihi.

Kalau bangun bisnis itu mesti ada product market fit, jadi produk itu akan terus dibutuhkan oleh segmentasi tertentu.

Terus, kalau cuman jual produk tanpa pemasaran yang mendukung, ya, bagaimana bisa dijangkau oleh audiens. Inilah pentingnya kita tau di mana audiens kita berkumpul.

“Terus, produk itu bisa apa aja, Kak?”

Ya, apa pun yang bisa kamu jual, ya, jual. Bukankah menjual ada cara cepat menghasilkan uang?

Dulu banget, di awal-awal mulai bisnis, ya, bikin blog dwiandikapratama.com, sambil buat sales page—membuat penawaran menjadi elegan—untuk menjual jasa bikin blog premium dan dipasarkan di Facebook.

Ternyata peminatnya tinggi juga, seneng aja membantu para trainer memiliki blog premium untuk menunjang profesi mereka.

Kalau boleh tambahin apa yang dikatakan Gary Vee, setelah konten + produk, yakni penawaran.

Jadi, konten + produk + penawaran = profit.

Karena sales page adalah cara kita mengomunikasikan value produk dan penawaran kepada audiens secara efektif.

Bahkan Dr. Joe Vitale berkata dalam Hypnotic Writing, “tanpa halaman penjualan, tidak ada penjualan.”

“Menarik, Kadika, tapi kok modal lainnya nggak disebut, kenapa menulis?”

Ya, karena skill menulis adalah inti. Mulai dari promosi hingga bikin produk berawal dari sebuah tulisan.

Jangan nunggu sempurna, seperti rame followersnya, viewnya, atau apa pun itu.

Mulai aja yang kamu tau, yang penting adalah produk yang kita tawarkan bisa membantu menyelesaikan masalah mereka.

Termasuk hadirnya Impactful Writing ini, nggak nunggu followers 10K—indikator bisa swipe up, sebelum ditiadakan—bahkan dari nol followers langsung menawarkan. Hehehe.

Makin divalidasi, dengan kalimat ini,

“Anda tidak harus menunggu sampai Anda menjadi pakar atau berhasil merancang situs web yang sempurna atau menulis sepuluh artikel yang sempurna untuk blog Anda sebelum meluncurkan sebuah bisnis. Justru sebaliknya.”

Justru launching aja dulu, sambil bikin konten yang isinya memasarkan produk yang kamu jual.

“Terus, ada kah rekomendasi agar aku punya pengetahuan tentang semua ini, Kadika?”

Tentu saja ada, kalau kamu ikut Super Impactful Writer, udah cukup banget.

Pertama, kamu akan belajar digital marketing dari basic, yang dibahas Digital Marketing Fundamental.

Kedua, kamu akan belajar bagaimana menciptakan ebook yang menjual, dibahas dalam Mengemas Tulisan Jadi Penghasilan.

Ketiga, kamu akan belajar bagaimana menjadikan ebook sebagai produk yang profitable dan alat marketing yang powerful, dibahas dalam The Secret of Ebook.

Keempat, kamu juga bisa membuat blog premium dengan budget minimum, dibahas dalam Ecourses Blogger Mastery.

Kelima, kamu juga akan dibekali pemahaman yang tepat tentang uang, dibahas dalam Money Mindset for Writers.

Keenam, kamu juga akan mendapatkan kredibilitas—dipercaya publik—dan mahir menulis konten, karena menjadi Certified Impactful Writer. []

Check-out Super Impactful Writer, di sini.

About the author

Dwi Andika Pratama

Founder ImpactfulWriting® | Mentor CertifiedImpactfulWriter.com | Writing 33 Ebooks in 4 Years and Total Downloaded 35.000+

By Dwi Andika Pratama

Recent Posts

Recent Comments

Archives

Categories