“Jadikan kreatif itu sebagai sikap hidup, bukan job deksripsi.” ~ Budiman Hakim, Master Copywriter
Menjadi kreatif itu bukan hanya ketika ada job aja, jadikan kreatif sebagai sikap hidup, agar apa yang kita lakukan lebih bervariatif.
Terkadang yang membuat kita nggak kreatif, ya itu, menjadikan kreatif hanya di waktu tertentu aja.
Apakah ngaruh ke pekerjaan copywriter? Bisa jadi, iya. Itulah kenapa terkadang kita suka stuck ketika bikin copywriting.
Apakah kamu suka mentok kalau bikin copywriting?
Masalah Copywriter Pemula
Terlalu pusing ingin bagaimana cara membuat headline, body-copy, dan hal lainnya. Kalau masih latihan, ya nggak apa-apa. Bagaimana kalau udah terjun di dunia profesional?
Baca juga: Bagaimana Menulis Buku Tanpa Gangguan? Kenali Pemicunya!
Kalau kamu bersikap seperti anak-anak, pusing dikit, nyerah, dan meninggalkan gitu aja. Kamu nggak bisa seperti itu, di dunia profesional apalagi kalau bekerja di agency, kamu dipaksa dan dituntut untuk siap kreatif kapanpun.
Itulah kenapa Om Bud mengatakan demikian, karena dia emang orang agency, dia founder dari MACS909 Agency. Keren ya?
Melupakan Kunci
Banyak yang kepengen jadi Copywriter, tapi lupa sama kuncinya. Yakni banyak membaca. Bukan hanya banyak baca tentang bagaimana bikin copywriting.
Membaca dan memahami pengetahuan tentang produk (product knowledge) atau jasa yang sedang dipasarkan, sangatlah penting.
Baca juga: Menjadi Koki Kata di Dapur Penulis (Sebuah Analogi)
Bagaimana bisa menemukan kata yang tepat untuk mewakili pesan dari produk itu? Dan bisa menjadi solusi atas masalah market?
Seperti kata Joseph Sugarman dalam Adweek Copywriting Handbook “untuk jadi copywriter, perbanyaklah pengalaman, miliki banyak hobi, karena pengalaman adalah ide”.
Sampe di sini kebayang mesti ngapain?
Pahami Esensi Copywriting
Banyak yang lupa esensi copywriting, yakni menarik perhatian, meyakinkan pembeli, dan upaya menanamkan value produk ke benak konsumen (brand activation).
Tapi, kenapa masih bingung? Ya, itu tadi karena melupakan kunci, hanya kurang baca aja. Kalau udah kurang baca, kurang pengalaman, dan kurang main, wah lengkap! Wkwk.
Menulis Copywriting itu Tentang Rasa dan Kata
Menulis copywriting itu bukan soal template yang kalau produk A, templatenya B. Tapi soal rasa, sebab yang kita sedang tarik perhatiannya adalah manusia yang punya hati.
Saat menulis dengan hati, pasti akan terasa. Juga penting memilih diksi agar pesan yang ingin disampaikan bisa terwakili.
Memperbanyak Latihan adalah Jalan Instan
Semakin sering latihan menulis copywriting, keahlian copywriting semakin terbentuk. Bukan saya yang mengatakan ini, tapi Budiman Hakim dalam Saya Pengen Jadi Copywriter “kalau mau ahli copywriting, banyakin latihan, nulis di blog”.
Jadi, lupakan copywriting dan mulailah menulis.
Eh, iya. Udah punya blog belom? Hehehe…
Sudah dong kak
mantap nih.