Kita terlahir sebagai Penjual Handal
“Tidak ada cara tercepat mendatangkan uang selain jualan”
Tanpa kamu sadari sejujurnya kita adalah seorang penjual sejak lahir. Buktinya kita pandai dan lihai menangis kepada orang dewasa agar mau mengikuti keinginan kita.
Konteks ini saja sudah menjadi aktivitas, yakni ‘menjual’ keinginan agar dituruti. Begitu juga seseorang yang mampu memengaruhi orang lain, itu juga sedang jualan. Ya, menjual “keinginan”.
Seperti hal-nya Penulis. Penulis juga seorang penjual. Lewat ide dan pemikiran, Penulis berupaya mengubah untuk lebih baik atau merasa lebih baik. Bukankah kebanyakan penulis ingin bermanfaat bagi sesama?
Nah, apa yang ditulisnya itu berupa ide-ide dan pemikiran agar pembaca bisa merasakan lebih baik dari sebelumnya.
Kenapa Orang Enggan Berjualan?
Kenapa ketika beranjak dewasa kok jadi alergi banget sama jualan. Padahal saat kita bekerja di perusahaan, itu juga kita sedang menjual. Waktu dan keahlian kita kepada perusahaan.
Hanya aja dengan sistem pembayaran dibayar perbulan, yang kita sebut gaji. Jadi kenapa jualan itu tidak diminati?
Sederhana, karena pikirannya terlalu diasosiasikan jualan itu bikin malu, ngerasa nggak enak-an, takut di-cap kapitalis, takut ditolak, bahkan takut nggak ada yang beli.
Padahal jualan itu membantu banyak orang, lho. Kenapa?
Jualan itu Membantu
Orang lain punya masalah apa, kita punya solusinya.
Mereka mendapatkan solusinya, kita juga terbantu karena telah membeli melalui kita. Bukankah menyenangkan? 😀
Jualan Karya Diri Sendiri
Jualan yang paling mudah adalah menjual karya sendiri. Karena kita tau tulisan itu untuk siapa, apa kelebihannya, apa kekurangannya, kenapa orang mesti baca karya kita, apa kerugian kalau nggak memilih karya kita.
Hanya kita yang tau, semakin kita percaya diri dengan apa yang kita tulis. Orang lain melihat itu sebuah alasan mereka untuk membeli karya kita.
Jualan itu soal mental, lho. Kalau kamu yakin karyamu bisa memberikan manfaat, kenapa mesti minder?
Kalau mindset dan mentalnya udah beres, kamu nggak akan takut lagi di-cap kapitalis, butuh banget duit, takut ditolak, bahkan takut nggak ada yang beli.
Karena dulu dengan sekarang sudah sangat berbeda, kita mesti terlibat dalam menjual karya kita sendiri. Karena bukan hanya kita aja yang menjual karya tulisannya, ada banyak. Masa kita mau santai-santai aja? 😀
Kalau Kata Brain Tracy dalam The Psychology of Selling “Angka penjualan itu tergantung kamunya, bukan produk bukan juga market”.
Sekali lagi, menjual itu soal mental. Seberapa yakin apa yang kamu jual itu memiliki value (nilai) dan memberikan jawaban atas permasalahan atau memenuhi keinginan seseorang.
Ya, itu layak ditukar dengan uang. Menariknya kamu bisa temukan dalam program terbaru dari Impactful Writing Entrepreneur Series: Writerpreneur Ultimate Guide.
Kamu akan belajar dari bagaimana membuat tulisan yang dibutuhkan dan diinginkan, hingga bisa bikin pembaca ketagihan dan tentunya menghasilkan penjualan.
Lebih menarik lagi, bukan menggunakan cara kuno yang mesti keliling jalan menyebar brosur. Tapi dengan strategi terkini. Bukankah itu sebuah kemudahan dan keuntungan yang sangat nyata?
Dan jadilah unstoppable writerpreneur. Penulis yang bijak ialah yang menulis karena ingin bermanfaat kepada sesama. Juga mengambil manfaat dari tulisannya (sumber penghidupan).
Dan tentu, kamu adalah writerpreneur itu.
Amankan kursi sekarang!
NB: Karena terbatas. Pastikan kamu terdaftar, ya?